24 Februari 2009

Indonesia Dekati Guus Hiddink



Pernyataan mengejutkan keluar dari mulut Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. Betapa tidak. Orang No.2 di Indonesia itu berniat memboyong manajer top yang saat ini menukangi Chelsea dan juga tim nasional Rusia Guus Hiddink. Mungkinkah?

Pernyataan ini bukan sekadar guyonan belaka. Kalla mengaku sudah memesan pada dubes Indonesia di Moskow untuk mencari tahu apakah dirinya bisa bertemu dengan Hiddink demi menjajaki kemungkinan menajer asal Belanda itu melatih tim nasional Indonesia.

“Saya sudah bicara dengan dubes kita di Moskow, coba cek waktunya. Kalau ada waktu, nanti kita coba. Tolong ditanyakan,” papar Jusuf Kalla kepada wartawan usai sholat jum’at di Istana Wapres, Jakarta, Jum’at (20/2/2009).

“Nanti kita transfer (Hiddink), dan saya akan bicara dengan manajernya di Moskow. Mereka telah menjanjikan akan bicara dengan dia awal Maret ini,” lanjut Wakil Presiden RI tersebut.

Wartawan lantas menginformasikan kepada Kalla jika saat ini Hiddink masih terikat kontrak ganda, yakni menukangi timnas Rusia dan Chelsea. Ia lalu menjawab, jika rencana menggaet mantan manajer timnas Korea Selatan itu untuk jangka panjang.

“Ini kan masih 13 tahun lagi (terkait pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022). Chelsea hanya setahun kontrak dia. Komisi di Rusia akan atur pembicaraan informal (dengan dia),” kata Kalla, yang dalam waktu dekat ini akan menjalani kunjungan dinas ke Rusia.

Sekadar informasi, Hiddink diyakini menerima upah sebesar 1,5 juta pounds atau sekitar Rp 24 miliar untuk bekerja di Chelsea selama tiga bulan. Lantas, mampukah Indonesia mengeluarkan dana sebesar itu untuk sekadar menggaji seorang menajer sepak bola?

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan pilih identitas yang anda inginkan.
Tidak boleh memilih anonim.
Mohon untuk tidak mengirim spam.

Terima kasih.